Baca artikel tentang “What it takes to be a real new yorker” aku agak susah membayangkan sebuah kota dimana setiap orang di dunia ingin menjadi bagian darinya. Kalo udah disebut New Yorker itu kayaknya udah the ultimate experience. Mungkinkah sama dengan Jakarta? semua orang Indonesia pengen ke Jakarta, tapi bedanya mereka kesini bukan cari gengsi tapi kebanyakan buat cari duit. Karena pembangunan di negara kita ini masih terpusat jadinya kalo mau nyari sesuap nasi kudu ke ibu kota.Kayaknya nggak ada orang yang bener2 pengen dipanggil anak Jakarta (di luar negeri sekalipun). Apalagi konotasinya anak Jakarta biasanya sombong, arogan dan semau gue. Mungkin ada sih yang ngebet banget dibilang Anak Selatan (as in Jakarta Selatan) meskipun akui saja, nggak semua orang ngerti apa itu ‘Anak Selatan’. Karena semata Jakarta Selatan lebih hip dengan kafe, shopping mall dan tempat tinggal orang kaya lama. Kalo yang ini aku tau bahkan ada yang sampe jual rumah di ‘Jakarta Coret’ demi KTP Jakarta Selatan ;p.
Tapi aku sedikit banyak bisa mengasosiasikannya dengan Malang. Kotaku yang amat sangat tercinta. Aku bangga tidak terperi mengakui diri sebagai Arek Malang. Nggak ada yang membuatku malu mejadi warga kelahiran kota kecil nan indah itu. Dan aku yakin aku tidak sendiri, hampir semua orang yang lahir di Malang bangga menjadi orang Malang. Bahkan banyak orang luar Malang yang memilih kota ini untuk menjadi tempat tinggal tetapnya. Banyak juga sih yang cuma kuliah ato kerja doang di Malang terus pindah lagi, tapi lebih banyak lagi yang akhirnya settle down karena kadung jatuh cinta.
Jadi apa yang bisa menasbihkan seseorang sebagai Orang Malang sesunnguhnya? Apakah dia harus lahir di Malang? Karena banyak Orang Malang lahir di kota lain. Jadi kalo menurutku ada beberapa karakteristik orang yang kalo dibilang ‘orang Malang’ aku akan bilang ‘ oh pantes!’ :
1. Bangga disebut dan menyebut diri sebagai orang Malang. Tanda2nya adalah sua sumringah kalo denger nama kotanya disebut :D.
2. Sudah tinggal di Malang lebih dari 5 tahun (jadi kalo cuma kuliah doang belum masuk lah ya)
3. Punya rumah di Malang. Maaf kalo yang ini kayaknya harus deh. Mau itu rumah ortu/keluarga yang pasti harus ada jujugan. Kalo cuma ngekos dan ngontrak kayaknya belum apdol
4. Ngomong Boso Jowo malangan pastinya. Ya itu kalo yang ngerti artinya jujugan, sumringah, oskab dan ebes langsung resmi jadi orang Malang.
5. Tau dimana Kayutangan, Kauman, Klayatan, Klojen dll. Meskipun nama jalan itu sudah diganti, tapi orang Malang pasti tau daerah itu dimana.
6. Selera humor sinis yang kebangetan. Ini wajib hukumnya. Kalo ada orang Malang yang kalo diguyoni ngamukan itu mendingan dideportasi aja deh.
7. Membela Arema pastinya. Bukanya mesti nonton pertandingan di stadion sih. Tapi senang saat kesebelasannya menang itu saja sudah cukup.
8. Orang malang itu nggak sekasar tetangga sebelah, nggak selugu kota seberang, tapi juga nggak nyelekit kayak orang kota ono. Orang malang itu easy going dan gamblang apa adanya.
9. Orang Malang itu kemana-mana naik angkot biru. Harga mati itu. Kalo lebih bangga naik motor/mobil/taksi itu orang Jakarta namanya. Budaya ini harus digalakkan lagi untuk menghapuskan kemacetan yang mencoreng nama kota kita.
10. Orang Malang itu suka makan. Kalo mau pulang kampung pasti lebih banyak makanan yang dikangenin daripada keluarganya :D.
Jadi kesimpulanya. Yang menjadikan Orang Malang itu bukan kota kelahirannya, atau tempat tinggalnya. Tapi JIWANYA. SASAJI!
Silakan ditambahi kalo ada tambahan lain…